RANTAU,~ Pemerintah Kabupaten Tapin
memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional dan Bencana Kebakaran Hutan
dan Lahan Kabupaten Tapin 2017 dengan melibatkan struktur bagan hukum Republik
Indonesia di daerah yang selalu menjadi
pioner di baris depan (infrontalis) untuk menjaga keamanan negara mulai dari
kalangan anggota Polres Tapin, Dandim 1010 Rantau, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, Dinas Perhubungan, Badan Pemadam
Kebakaran, Palang Merah Indonesia (PMI), Satpol PP, dan Intelijen.
Acara simulasi penangggulangan bencana
nasional ini dibuka Rabu (26/4) dengan
diawali simulasi evakuasi mandiri gedung bertingkat, bertempat di halaman
kantor Bupati Tapin dan ditutup oleh Bapak Wakil Bupati Tapin Ir.Sufian Noor
didampingi struktur pejabat satuan organisasi perangkat daerah lingkup Pemkab
Tapin. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Tapin yang turut disponsori lembaga perekonomian seperti Bank
BRI, Bank Mandiri, BPBD, dan Bank Kalsel.
Hadir dalam acara tersebut unsur Muspida seperti Kasi Inteljen
Kejaksaan Negeri Rantau, Kepala Pengadilan Negeri Rantau, dan Kepala Satuan
Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Tapin.
Wakil Bupati
Tapin, Ir.Sufian Noor menyampaikan bahwa dalam rangka simulasi penanggulangan
bencana kami nyatakan berhasil dilaksanakan secara cepat dan tanggap oleh tim
khusus yang selalu berada dibaris depan dan berada dalam struktur berbeda namun
berusaha untuk selaras dan sama dalam misinya menyelamatkan dunia.
Dikatakan Wakil Bupati, Simulasi
yang kita laksanakan ini dalam rangka kesiapsiagaan jika terjadi bencana.
Maknanya adalah seluruh relawan dan petugas dapat mengerti masing-masing
kegiatannya dalam rangka menjalankan misi penyelamatannya jika terjadi bencana.
“Itulah intinya, sehingga jika terjadi bencana mereka selalu cepat ,tanggap,
terarah, dan dinamis mengerti apa yang harus dilakukan setiap personil untuk
mengamankan korban, “katanya.
Kegiatan simulasi ini diharapkan sekali untuk kerap dilaksanakan
karena menyangkut kesiapsiagaan jika terjadinya bencana. Karena kondisi dan
situasi dalam kondisi bahaya darurat, bencana, dan simulasi tentunya berbeda.
Apalagi personil mereka banyak yang
berasal dari sturktur organisasi lembaga yang tentunya masing-masing memiliki
persepsi dan prinsip berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk
menyelamatkan korban jika terjadi bencana dalam rangka menanggulangi bencana. Agar tidak terjadi benturan disaat terjadi
bencana, untuk itu diharapkan sekali simulasi seperti ini kerap dilaksanakan. (Rull)
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di Blog Ini