JavaScript is required to view this page. April 2017

Hardiknas





RANTAU,~ Ribuan Guru dari Keluarga Besar Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Tapin memperingati Hari Pendidikan Nasional (HardikNas) tahun 2017 dengan mengikuti gelar jalan santai, Senin (1/5) .
Kegiatan Gelar Jalan Santai ini dilepas oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin Hj.Ratna Ellyani didampingi Sekretaris Daerah Tapin H.Rachmadi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, H.Juwaini.  Start awal jalan santai dimulai dari depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin berkeliling melintasi Rantau Baru hingga kembali ke start awal.
Panitia pelaksana sudah menyiapkan setiap peserta kartu kupon dalam rangka acara yang sengaja diselenggarakan di tengah momentum libur akhir pekan karena bertepatan hari  libur nasional dalam rangka peringatan Hari Buruh International juga World Press Freedom Day dan pastinya Hari Pendidikan Nasional. Selain itu panitia menyediakan berbagai hadiah hiburan untuk para peserta jalan santai.

Data Kualitatif Tokoh Pendidikan Di Indonesia yakni Ki Hadjar Dewantara. Siapa yang tak kenal tokoh bangsa ini yang telah banyak berjasa di bidang pendidikan di Indonesia. Berkat beliaulah struktur pendidikan di Republik Indonesia lebih terarah dari masa ke masa. Untuk itulah beliau menjadi sejarah di dunia pendidikan di bumi nusantara republik Indonesia dan menjadi teladan bagi guru yang pastinya sosok orang yang berilmu.

Simulasi Penanggulangan Bencana Nasional






RANTAU,~ Pemerintah Kabupaten Tapin memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional dan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Tapin 2017 dengan melibatkan struktur bagan hukum Republik Indonesia di daerah  yang selalu menjadi pioner di baris depan (infrontalis) untuk menjaga keamanan negara mulai dari kalangan anggota Polres Tapin, Dandim 1010 Rantau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,  Dinas Perhubungan, Badan Pemadam Kebakaran, Palang Merah Indonesia (PMI),  Satpol PP, dan Intelijen.
Acara simulasi penangggulangan bencana nasional ini dibuka Rabu (26/4)  dengan diawali simulasi evakuasi mandiri gedung bertingkat, bertempat di halaman kantor Bupati Tapin dan ditutup oleh Bapak Wakil Bupati Tapin Ir.Sufian Noor didampingi struktur pejabat satuan organisasi perangkat daerah lingkup Pemkab Tapin. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin yang turut disponsori lembaga perekonomian seperti Bank BRI, Bank Mandiri, BPBD,  dan Bank Kalsel.
Hadir dalam acara tersebut unsur Muspida seperti Kasi Inteljen Kejaksaan Negeri Rantau, Kepala Pengadilan Negeri Rantau, dan Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Tapin.
 Wakil Bupati Tapin, Ir.Sufian Noor menyampaikan bahwa dalam rangka simulasi penanggulangan bencana kami nyatakan berhasil dilaksanakan secara cepat dan tanggap oleh tim khusus yang selalu berada dibaris depan dan berada dalam struktur berbeda namun berusaha untuk selaras dan sama dalam misinya menyelamatkan dunia.
Dikatakan Wakil Bupati,  Simulasi yang kita laksanakan ini dalam rangka kesiapsiagaan jika terjadi bencana. Maknanya adalah seluruh relawan dan petugas dapat mengerti masing-masing kegiatannya dalam rangka menjalankan misi penyelamatannya jika terjadi bencana. “Itulah intinya, sehingga jika terjadi bencana mereka selalu cepat ,tanggap, terarah, dan dinamis mengerti apa yang harus dilakukan setiap personil untuk mengamankan korban, “katanya.
Kegiatan simulasi ini diharapkan sekali untuk kerap dilaksanakan karena menyangkut kesiapsiagaan jika terjadinya bencana. Karena kondisi dan situasi dalam kondisi bahaya darurat, bencana, dan simulasi tentunya berbeda. Apalagi personil mereka  banyak yang berasal dari sturktur organisasi lembaga yang tentunya masing-masing memiliki persepsi dan prinsip berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk menyelamatkan korban jika terjadi bencana dalam rangka menanggulangi bencana.  Agar tidak terjadi benturan disaat terjadi bencana, untuk itu diharapkan sekali simulasi seperti ini kerap dilaksanakan.  (Rull)




Peringatan Isra Mir'aj Rasulullah.SAW Yang Kita Cinta Kasih dan Sayang Karena Allah




                Bismillahirahmanirahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Oleh.Nasrullah

Bupati Tapin HM.Arifin Arpan,MM dan Anggota DPRD Tapin H.Sulaiman Noor selaku warga Perintis Raya hadir dalam acara akbar di lingkungan desanya  pada Peringatan Isra Mir’aj suatu Peristiwa Besar bagi Rasulullah.SAW. Acara peringatan Isra Mir’aj pada Minggu (23/4) malam bertempat di Masjid Darul Aman Perintis Raya Rantau. Hadir dalam acara tersebut Muslimin Muslimat, Alim Ulama, dan warga masyarakat setempat yang mendukung visi dan misi Bupati Tapin guna mengwujudkan “Tapin Mandiri Sejahtera Yang Agamis”.

Dalam pesannya pertama penceramah mengajak seluruh jama’ah untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang dianugerahkan kepada kita. Baik itu nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat Sehat, nikmat Umur, hingga nikmat dapat berkumpul bersama jamaah dalam lingkungan majelis ilmu guna memperingati peristiwa besar lagi penting bagi Rasulullah.SAW.  Dengan berkumpul kita di dalam majelis ilmu ini dapat memandang orang-orang sholeh dan alim merupakan nikmat dari Allah.SWT, memandang mata atau wajah seorang alim ulama tentunya akan berguguranlah dosa dan kesalahan kita bahkan dapat turut ikut menjadi baik karena masuk dalam lingkungan kehidupan mereka yang selalu taat terhadap Allah.SWT.

Shalawat dan Salam semoga terus selalu tercurah atas baginda Rasulullah.SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan pengikut Beliau hingga akhir nanti. Amin.

Sungguh beruntung orang-orang yang memanfaatkan sisa umur pada saat masih hidup di dunia untuk beramal sholeh dan taat kepada Allah dan Rasulullah.SAW dengan selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah. Karena hidup di dunia ini hanya sekali untuk itu pergunakanlah aktifitas hidup untuk mencari Ridho Allah.SWT. Karena seseorang yang telah mati meninggalkan dunia hanya amal perbuatannya selama hidup didunia yang ikut mendampinginya di alam kubur dan akhirat nanti.
Rasulullah.SAW merupakan manusia pilihan Allah.SWT dari sekian rasul dan para nabi. Di bulan Rajab inilah Rasulullah.SAW dianugerahi Allah melaksanakan perjalanan Isra Mir’aj dalam satu malam.
Terjadinya peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad.SAW, Tujuh Lapis Bumi dan Langit berdebat bangga dengan apa yang ada padanya masing-masing. Mereka berdebat mengusik keingintahuan untuk mencari penjelasan ilmu dan hikmah dibalik semua itu.
Berkata bumi dengan bangga terhadap langit, “Hai langit aku bumi lebih baik dari padamu, karena Allah telah menghiasi aku dengan berbagai macam mulai dari tanah, laut, termasuk juga sungai-sungai didalamnya. Selain itu juga Nabi Rasul dan Muhammad.SAW tinggal berada di atas bumi ini “.Langit juga berkata, “Aku juga tak kalah indah denganmu, di langit ada bintang, bulan, matahari, dan juga antariksa”. Namun mendengar yang terakhir, langit pun naik kehadirat Illahi Rabbi memohon kepada Allah.SWT “Ya Allah naikanlah Nabi Muhammad ke atas langit “.
Lalu Allah mengabulkan doanya, dan mengutus Jibril As pada malam 27 Rajab untuk menjemput Nabi Muhammad.SAW, dan membawanya ke atas langit dan menyaksikan banyak kebesaran Allah.SWT, termasuk rukun sholat 5 waktu yang wajib kita kerjakan. Di bulan Rajab inilah terjadi satu peristiwa penting bagi umat Islam yakni sejarah perjalanan Nabi Muhammad.SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan ke Sidrathul Muntaha, diatas langit tertinggi dalam satu malam. Disanalah Nabi Muhammad.SAW menyaksikan kebesaran Allah, (Al-Qur’an Surat Al Najm (53:18).

Sebagaimana tertulis dalam ayat suci Al-Qur’an yang kita yakini dan percaya, yakni Surat Al Israa (Memperjalankan di Malam Hari) “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat”.

Sebelum naik ke langit, Nabi Muhammad SAW di belah dadanya oleh Malaikat Jibril.AS. Nabi Muhammad.SAW  dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril AS yang datang membawa air zam-zam dengan bejana terbuat dari emas. “Nabi dibelah dadanya tepat dibagian ulu hati hingga pusat untuk dibersihkan dan di-isi dengan Iman dan Hikmah”.

Yaa Allah semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu beserta Allah dan Rasulullah.SAW. Dan orang-orang yang selalu dianugerahi hallikhwal berupa cinta kasih dan sayang kepada Rasulullah.SAW yang diniatkan semata-mata karena Allah.



Siti Masyitah: Syahid Dengan Iman dan Keyakinan Kepada Allah



                Peringatan Isra Mir’aj Nabi Muhammad.SAW di Langgar Mushollah Darusallam Perintis Raya pada Jum’at (21/4) Malam mengangkat tema perjalanan Rasulullah.SAW dalam satu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan bertemu langsung dengan Allah.SWT serta para nabi-nabi di Sidratul Muntaha.

Rasulullah.SAW dalam perjalanannya didampingi Malaikat Jibril.AS serta disaksikan seluruh Malaikat lainnya, dalam Isra Mir’aj Rasulullah.SAW mencium aroma sangat harum. Harum apa itu wahai Jibril ? Malaikat Jibril.AS menjawab pertanyaan Rasulullah dan mengatakan bahwa aroma harum itu bersumber dari sebuah kuburan wanita sholehah yang berhasil mempertahankan keimanan dan keyakinannya terhadap Allah.SWT. Wanita itu bernama Siti Masyitah dan anak-anaknya.

Diceritakan Malaikat Jibril.AS dimana pada waktu itu Masyithah dengan keimanan dan keyakinannya terhadap Allah.SWT mendapatkan ujian yang hidup di zaman raja kejam Firaun yang menganggap dirinya sebagai Tuhan. Raja memaksanya untuk menyembah dirinya dan agar berpaling dari menyembah Allah, jika tidak nyawa Masyitah bersama anak-anaknya yang berumur 7 tahun dan beberapa bulan terancam dengan diceburkan dalam kawah tembaga yang panas. Namun ancaman itu membuat dirinya tak gentar dengan sikap tegas dan lantang dirinya dihadapan sang raja tetap mengakui bahwa “Tiada Tuhan Selain Allah”. Allah yang kami sembah selama ini, dan tidak mengakui ketuhanan Firaun.

Pertama anak-anaknya yang diceburkan satu persatu, Masyitah terlihat ragu karena Ibu mana yang tega melihat anak-anaknya tersiksa di azab Raja Firaun. Selanjutnya giliran Masyitah yang tetap pada pendiriannya mengakui Tiada Tuhan Selain Allah. Sempat ragu dirinya, lalu Allah menurunkan anugerah yang secara tiba-tiba anak-anaknya berbicara Tidak Kuatir Ibu, Allah akan melindungi kita.