(Buat Inovasi Pemanfaatan eceng gondok
sebagai Energi Alternatif Biogas)
RANTAU,~ SMP 1 RANTAU adalah salah satu sekolah di Kabupaten Tapin yang
mulai diperbincangkan publik dengan upayanya terus melakukan kreasi dan inovasi terbaru siswa beserta dewan
guru dan kepala sekolah yang bertujuan kedepan sekolah ini mencapai Adiwiyata
Mandiri.
Pasca tabung gas
langka dan mahalnya harga gas elpiji di Kabupaten Tapin, Warga sekolah SMP 1
Rantau baru-baru tadi membuat kreasi dan inovasi dengan memanfaatkan tanaman
enceng gondok sebagai energy alternatif biogas. Tanaman enceng gondok yang disimpan
dengan waktu selama 7 hari dan beberapa peralatan pendukung mulai dari galon air
minumm aqua ukuran 20 liter, pipa logam khusus gas, dan selang plastik aquarium
berhasil menciptakan energy.
Kepala Sekolah
H.Rachmadi, S,Pd MM mengatakan bahwa SMP 1 Rantau sebagai sekolah adiwiyata
harus mempunyai pembelajaran yang bersifat kreasi dan inovasi. Saat ini kita telah
melakukan pembinaan terhadap 10 sekolah kendati tahun ini ada kelonggaran hanya
3 sekolah sebagai persyaratan untuk menuju Adiwiyata Mandiri. Sebagai upaya
stakeholder sekolah kami dengan membuat kreasi dan inovasi-inovasi baru pertama
sekolah kita sudah berhasil dengan pembelajaran tentang hydroponic dan kali ini
inovasi pemanfaatan enceng gondok
sebagai energy alternatif. Alhamdulillah bersama dewan guru dan kelompok siswa
sekolah ini berhasil membuat inovasi dengan langkah-langkah pertama
memanfaatkan tanaman enceng gondok yang disimpan selama 3 hari dan peralatan
pendukung lainnya.
“Kemudian dirakit
oleh para siswa dan selanjutnya dicoba dan benar berhasil adanya energi gas
yang disulut tercipta api kendati masih dalam jumlah sedikit, “katanya.
Diharapkan siswa
dapat mengerti dan kedepannya kita dapat memanfaatkan tanaman enceng gondok di
daerah untuk menghasilkan biogas lebih besar lagi.
Ditambahkan Guru Sriyanti
menyatakan bahwa SMP 1 Rantau ini termasuk sekolah Adiwiyata dengan bahan
pembelajaran sekolah yang dikaitkan dengan pencegahan kerusakan sebagai upaya
mengurangi dampak buruk global warming atau pemanasan global. Selain itu
menjaga kelestarian lingkungan sampai dengan memecahkan permasalahan
lingkungan.
“Di daerah kita ini
tergolong banyak tanaman enceng gondok, jenis tanaman ini pada waktu tertentu
fluktuatif sehingga dapat mengganggu perairan. Nah solusinya ternyata tanaman
ini dapat dimanfaatkan sebagai energy alternative biogas, “katanya.(Rull)
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di Blog Ini